KOTA AGUNG (30/5) - Tim 2 Penilai Internal (Tim 2) Pembangunan Zona Integritas, yang terdiri atas Aminullah Noor Pakpahan, Anton Parasian, Indra Saputra, Raden Bagus Wasito Utomo dan Vania Reghina Irsya, merupakan personil Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI yang diberi amanah untuk melaksanakan kegiatan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Lampung. Pada Senin (30/5) Tim 2 mengagendakan evaluasi pada Lapas Kota Agung yang dikepalai oleh Beni Nurrahman yang kemudian berlanjut ke Rutan Kota Agung.
Tim 2 yang tiba di Lapas Kota Agung sekitar pukul 13.30 WIB diterima langsung oleh Kalapas, Beni Nurrahman beserta jajaran. Kegiatan evaluasi mengambil tempat di Aula Lapas Kota Agung dan diawali dengan penampilan yel-yel pokja satuan kerja. Adapun Aminullah selaku pengendali teknis Tim 2 menjabarkan rangkaian kegiatan evaluasi, yakni: penayangan video profil, paparan oleh Pokja Satuan Kerja, yang diakhiri dengan sesi diskusi dan wawancara.
Ketua Tim Satuan Kerja, Beni Nurrahman, mengawali sesi dengan memperkenalkan para anggota Pokja Lapas Kota Agung. kemudian, dalam paparannya, Beni menjelaskan bahwa dirinya bersama tim telah berupaya membangun zona integritas di lingkungan Lapas Kota Agung dengan melaksanakan berbagai perubahan dan perbaikan dari segi sarana dan prasarana pelayanan publik. Di level internal Lapas Kota Agung juga telah melaksanakan rekrutmen berdasarkan analisis kebutuhan terhadap formasi jabatan yang tersedia, kemudian peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia dengan pengembangan kompetensi pegawai melalui E-Learning. Beni menambahkan bahwa keterlibatan pimpinan menjadi kunci dalam membangun Zona Integritas. Beni menekankan kepada seluruh jajarannya bahwa pola pikir yang perlu ditanamkan sebagai pelayan publik adalah pola pikir sebagai pelayan, bukan sebagai juragan.
Terkait inovasi pendukung pembangunan zona integritas, Beni mengungkapkan produk inovasi Lapas Kota Agung yang telah dihasilkan bersama tim, di antaranya layanan self-service masa pidana WBP, kemudian dalam rangka adaptasi layanan dalam situasi pandemic, Lapas Kota Agung juga menyediakan layanan video call dan wartelsuspas bagi WBP sebagai pengganti kunjungan fisik. Beni juga memaparkan "Sabtu Ramah Narapidana" atau SARANA sebagai inovasi layanan terhadap WBP yang merupakan wujud sosialisasi dalam hal registrasi dan bimkemas.
Evaluasi diakhiri dengan pengecekan data dukung yang telah diupload oleh Pokja Satuan Kerja. Ketua Tim 2 Anton Parasian, mencoba mengklarifikasi data dukung yang diunggah terkait inovasi dengan penerapannya di Lapas Kota Agung. Anton mengharapkan adanya perbaikan atas kesesuaian data dukung yang telah disampaikan dengan keadaan di lapangan. Mengakhiri evaluasi, Aminullah mengajak segenap ASN Lapas Kota Agung untuk tetap menjaga semangat dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.
(HUMAS KEMENKUMHAM LAMPUNG / DBTM)
